Di puncak tertinggi Desa Krinjing, tepatnya di Dusun Mangundadi, terdapat makam tiga wali yang merupakan pendiri Masjid Tiban Mangundadi. Mereka adalah Kyi Raden Sidiq, Kyi Raden Sayid, dan Kyi Raden Santri. Makam-makam ini berada di sekitar pohon besar yang tumbuh kokoh di lokasi tersebut.
Makam para wali ini menjadi tempat yang dihormati oleh masyarakat setempat dan sering dikunjungi oleh peziarah yang ingin mengenang jasa-jasa para pendiri Masjid Tiban. Setiap malam 12 Suro, sebuah tradisi tahlilan digelar di makam ini. Masyarakat sekitar berkumpul untuk berdoa bersama, mengenang para leluhur yang telah membawa spiritualitas dan kebijaksanaan ke desa mereka.
Tradisi tahlilan ini bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai upaya menjaga hubungan spiritual antara masyarakat dan para wali yang telah lebih dulu mendirikan pondasi religius di desa ini. Suasana khusyuk dan sakral mengiringi setiap pelaksanaan tradisi ini, menciptakan atmosfer yang penuh ketenangan dan ketentraman.
Makam Wali Desa Krinjing tidak hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga menjadi simbol dari keberlanjutan tradisi spiritual yang masih hidup dan dihormati hingga kini. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Desa Krinjing, tempat ini merupakan destinasi yang wajib disinggahi untuk merasakan kedamaian dan kekuatan spiritual yang memancar dari puncak Desa Krinjing.